Jumat, 05 Oktober 2012

makalah pendidikan aqidah


Tugas Mandiri                                                                       Dosen Pengasuh
Pendidikan Aqidah                                                  M. Noor Fuady, M.Ag

TANDA-TANDA HARI KIAMAT



Iain
 





Disusun Oleh



Disusun Oleh:
NAHDIATUL HUSNA           :1101210374

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2011/2011


BAB I
PENDAHULUAN
ﺑﺴﻡاﷲاﻟﺮﺣﻤﻥاﻟﺮﺣﻳﻡ
                 Assalamualaikum wr.wb
                 Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah, Pemberi dan Pengambil roh bagi jasad. Dialah yang menciptakan manusia dari tanah dan menyempurnakan penciptaan itu, dan suatu saat akan dikembalikan lagi ke asal kejadiannya, yakni tanah, kemudian membangkitkan manusia dari tanah sesuai dengan kehendak-Nya.
                 Shalawat, salam dan berkah Allah semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, sang pemangku gelar uswah hasanah, seorang Nabi terpilih yang telah panjang lebar membicarakan tentang maut beserta kesukarannya, kiamat beserta huru-hara dan keadaaannya, neraka beserta kengerian azabnya, surga beserta gambaran kenikmatannya. Beliau telah mengingatkan kita dari kelalaian, menghilangkan kebimbangan kita, dan mengarahkan kita ke jalan yang benar. Beliaulah Rasul Allah, Nabi Muhammad saw. Demikian juga semoga keselamatan dan kesejahteraan selalu terlimpah kepada keluarga, sahabat,  pengikut dan penerus perjuangan beliau hingga hari kiamat.
                 Sungguh, kita hidup karena keinginan dan kehendak Sang Pemberi dan Pencipta kehidupan. Demikian pula ketika kita meninggalkan dunia ini, itu adalah kehendak sang Pemberi amanah yang mengambil kehidupan kita. Manusia datang dan pergi. Manusia bagaikan ombak di lautan yang saling berkejaran. Jika telah menyapu pantai maka ia akan kembali ke asalnya, ke lautan, dan akan digantikan oleh ombak-ombak lain. Manusia bagaikan air sungai yang mengalir, air yang terlihat saat ini tidak sama dengan air yang terlihat sebelumnya. Manusia laksana tetumbuhan hijau yang setiap kali daunnya kering, maka tunas lain akan bermunculan. Semua ini telah berlangsung dari masa ketika manusia pertama diciptakan hingga sampai masa sekarang.
                 Namun, keberlangsungan hidup manusia ini suatu saat akan terhenti. Akan datang suatu hari dimana keberadaaan manusia berakhir, bahkan alam semuanya akan hancur. Bintang-bintang akan kehilangan cahayanya, planet-planet akan saling bertabrakan dan hancur lebur, bumi beserta segala isinya berterbangan bagaikan kapas yang dihambur-hamburkan. Hari yang amat dahsyat itulah yang disebut hari akhir atau hari kiamat. Allah menggambarkan kedahsyatan hari kiamat dalam firman-Nya:

Artinya: “Ingatlah, saat kau lihat goncangan itu, lupalah setiap wanita yang menyusui anaknya, berguguranlah setiap wanita hamil dan kau lihat pula manusia menjadi mabuk keadaannya, sebenarnya mereka tidaklah mabuk, tetapi akibat dahsyatnya siksa Allah”. (QS. Al-Hajj: 2)[1]
                 Kiamat adalah peristiwa yang pasti akan terjadi. Iman kepadanya adalah salah satu dasar agama. Keimanan tidak akan sempurna tanpa iman kepada hari kiamat. Tentang waktu terjadinya memang telah menjadi pertanyaan manusia sejak dahulu. Rasulullah saw pun mendapatkan pertanyaan tentang hal ini, dan datanglah jawaban dari Dzat yang menurunkan Alquran bahwa sesungguhnya kiamat itu adalah hal gaib, dan waktu terjadinya kiamat adalah salah satu ilmu khas Allah.[2] Pengetahuan tentang kapan kiamat itu memang hanya Allah yang mengetahui, namun dengan kasih sayang-Nya telah berkenan menjelaskan tanda-tanda hari kiamat melalui firman dan lisan rasul-Nya.
                 Penjelasan mengenai tanda-tanda hari kiamat ini penting, karena dengan pengetahuan tersebut manusia akan waspada dan berhati-hati dalam hidupnya. Oleh karena itu, mengingat pentingnya pengetahuan ini maka penulis mengangkatnya menjadi topik pembahasan kali ini.


BAB II
PEMBAHASAN

TANDA-TANDA HARI KIAMAT
                 Rasulullah S.A.W. "Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda :
  • 1 Asap
  • 2 Dajjal
  • 3 Binatang melata di bumi
  • 4 Terbitnya matahari sebelah barat
  • 5 Turunnya Nabi Isa A.S
  • 6 Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
  • 7 Gerhana di timur
  • 8 Gerhana di barat
  • 9 Gerhana di jazirah Arab
  • 10 Keluarnya api dari kota Yaman menghalau manusia ke tempat pengiringan mereka.
                 Dajjal maksudnya ialah bahaya besar yang tidak ada bahaya kesemua itu adalah TANDA-TANDA KIAMAT
                 Sesungguhnya setiap makhluk hidup –apakah itu manusia, hewan, atau tumbuh-tumbuhan– memiliki tanda-tanda dari akhir kesudahan hidupnya di dunia. Tanda-tanda dekatnya kematian manusia adalah rambut beruban, tua, sakit, lemah. Begitu juga halnya dengan hewan, hampir sama dengan manusia. Sedangkan tumbuhan warna menguning, kering, jatuh, lalu hancur. Demikian juga alam semesta, memiliki tanda-tanda akhir masanya seperti kehancuran dan kerusakan. Saa’ah asalnya adalah sebagian malam atau siang. Dikatakan juga: Saa’at segala sesuatu berarti waktunya hilang dan habis. Dari makna ini, maka saa’ah atau kiamat mengandung dua macam, yaitu : Saa’ah khusus bagi setiap makhluk, seperti tanaman binatang dan manusia ketika mati; dan bagi sebuah umat jika datang ajalnya. Itu semua dikatakan telah datang saatnya. Saa’ah umum bagi dunia secara keseluruhan ketika ditiup sangkakala, maka hancurlah segala yang di langit dan di bumi.
                 Bagaimana dengan kiamat yang sebenarnya? Tentu saja lebih dahsyat, lebih besar, dan lebih mengerikan. Dan Alquran banyak menyebutkan tentang kejadian di hari kiamat. Terjadinya kiamat adalah hal yang gaib. Hanya Allah saja yang tahu. Tidak satu pun dari makhlukNya mengetahui kapan kiamat, baik para nabi maupun malaikat. Allah SWT. Berfirman, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat.” (Luqman 34).
                 Maka ketika ditanya tentang hal ini, Rasulullah saw. Mengembalikannya kepada Allah swt., “Kepada-Nyalah dikembalikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (Fushilat: 47)
                 Allah merahasiakan terjadinya hari kiamat, dan menerangkan bahwa kiamat akan datang secara tiba-tiba. “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’.” (Al-A’raaf: 187)
                 Namun demikian, sesungguhnya Allah dengan rahmat-Nya telah menjadikan kiamat memiliki alamat yang menunjukkan ke arah itu dan tanda-tanda yang mengantarkannya. “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?” (Muhammad: 18)
                 Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula’).”(Al-An’am: 158)
                 Maka tanda-tanda kiamat adalah alamat kiamat yang menunjukkan akan terjadinya kiamat tersebut. Dan tanda-tanda kiamat ada dua: tanda-tanda kiamat besar dan tanda-tanda kiamat kecil.
                 Tanda kiamat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat dengan waktu yang relatif lama, dan kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu, dominannya kebodohan, minum khamr, berlomba-lomba dalam membangun, dan lain-lain. Terkadang sebagiannya muncul menyertai tanda kiamat besar atau bahkan sesudahnya.
                 Tanda kiamat besar adalah perkara yang besar yang muncul mendekati kiamat yang kemunculannya tidak biasa terjadi, seperti muncul Dajjal, Nabi Isa a.s., Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari Barat, dan lain-lain.
                 Para ulama berbeda pendapat tentang permulaan yang muncul dari tanda kiamat besar. Tetapi Ibnu Hajar berkata, “Yang kuat dari sejumlah berita tanda-tanda kiamat, bahwa keluarnya Dajjal adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar, dengan terjadinya perubahan secara menyeluruh di muka bumi. Dan diakhiri dengan wafatnya Isa a.s. Sedangkan terbitnya matahari dari Barat adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan perubahan kondisi langit. Dan berakhir dengan terjadinya kiamat.” Ibnu Hajar melanjutkan, ”Hikmah dari kejadian ini bahwa ketika terbit matahari dari barat, maka tertutuplah pintu taubat.” (Fathul Bari)

Tanda-Tanda Kiamat Kecil
                 Tanda-tanda kiamat kecil terbagi menjadi dua: Pertama, kejadian sudah muncul dan sudah selesai; seperti diutusnya Rasulullah saw., terbunuhnya Utsman bin ‘Affan, terjadinya fitnah besar antara dua kelompok orang beriman. Kedua, kejadiannya sudah muncul tetapi belum selesai bahkan semakin bertambah; seperti tersia-siakannya amanah, terangkatnya ilmu, merebaknya perzinahan dan pembunuhan, banyaknya wanita dan lain-lain.
                 Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah:
1. Diutusnya Rasulullah saw
                 Jabir r.a. berkata, ”Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.’ Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)
2. Disia-siakannya amanat
                 Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, “Kapan terjadi Kiamat ?” Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain, “Rasul saw. tidak mendengar.” Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah saw.” Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari)
3. Penggembala menjadi kaya
                 Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau menjawab, “Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan.” (HR Muslim)
4. Sungai Efrat berubah menjadi emas
                 Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sampai Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya. Dan setiap seratus 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata, ”Barangkali akulah yang selamat.” (Muttafaqun ‘alaihi)
5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam
                 ”Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).
6. Banyak terjadi pembunuhan
                 Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan terjadi kiamat, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim)
7. Munculnya kaum Khawarij
                 Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Akan keluar di akhir zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat.” (HR Bukhari).
8. Banyak polisi dan pembela kezhaliman
                 “Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka.” (HR At-Tabrani)
9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam
                 Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)
10. Dominannya Fitnah
                 Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat, sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar.” (HR Ahmad).
11. Sedikitnya ilmu
12. Merebaknya perzinahan
13. Banyaknya kaum wanita
                 Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda. “Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki.” (HR Bukhari)
14. Bermewah-mewah dalam membangun masjid
                 Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Diantara tanda kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)
15. Menyebarnya riba dan harta haram
                 Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debu-debunya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)
                 Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram.” (HR Ahmad dan Bukhari)

Tanda-Tanda Kiamat Besar
                 Sedangkan tanda-tanda kiamat besar yaitu kejadian sangat besar dimana kiamat sudah sangat dekat dan mayoritasnya belum muncul, seperti munculnya Imam Mahdi, Nabi Isa, Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj.
Ayat-ayat dan hadits yang menyebutkan tanda-tanda kiamat besar di antaranya:
Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, “Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” Dzulqarnain berkata, “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka.” (Al-Kahfi: 82)
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82)
                 Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari ra, berkata: Rasulullah saw. muncul di tengah-tengah kami pada saat kami saling mengingat-ingat. Rasulullah saw. bertanya, “Apa yang sedang kamu ingat-ingat?” Sahabat menjawab, “Kami mengingat hari kiamat.” Rasulullah saw. bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi sebelum engkau melihat 10 tandanya.” Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan: Dukhan (kabut asap), Dajjaal, binatang (pandai bicara), matahari terbit dari barat, turunnya Isa as. Ya’juj Ma’juj dan tiga gerhana, gerhana di timur, barat dan Jazirah Arab dan terakhir api yang keluar dari Yaman mengantar manusia ke Mahsyar. (HR Muslim)
                 Dari Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, ”Hari tidak akan berakhir, dan tahun belum akan pergi sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang dari keluargaku, namanya sama dengan namaku.” (HR Ahmad)
                 Perbedaan antara tanda-tanda kiamat kecil dan kiamat besar adalah :
  1. Tanda-tanda kiamat kecil secara umum datang lebih dahulu dari tanda-tanda kiamat besar.
  2. Tanda-tanda kiamat kecil sebagiannya sudah terjadi, sebagiannya sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi. Sedangkan tanda-tanda kiamat besar belum terjadi.
  3. Tanda-Tanda Kiamat Kecil  bersifat biasa dan tanda kiamat besar bersifat luar biasa.
  4. Tanda kiamat kecil berupa peringatan agar manusia sadar dan bertaubat. Sedangkan kiamat besar jika sudah datang, maka tertutup pintu taubat.
  5. Tanda-tanda kiamat besar jika muncul satu tanda, maka akan diikuti tanda-tanda yang lainnya. Dan yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari Barat .
                 Berkata Ali bin Abi Talib, “Akan datang di suatu masa di mana Islam itu hanya akan tinggal namanya saja, agama hanya bentuk saja, Al-Qur’an hanya dijadikan bacaan saja, mereka mendirikan masjid, sedangkan masjid itu sunyi dari zikir menyebut Asma Allah. Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama, dari mereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga. Dan kesemua yang tersebut adalah tanda-tanda hari kiamat.”
                 Sabda Rasulullah S.A.W, “Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang dijadikan pembahagian bergilir, amanat dijadikan seperti harta rampasan, zakat dijadikan seperti pinjaman, belajar lain daripada agama, orang lelaki taat kepada isterinya, mendurhakai ibunya, lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-suara lantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik, orang dimuliakan kerana ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya dan bukan kerana takutkan Allah, maka kesemua itu adalah Tanda - tanda kiamat.[3]


BAB III
PENUTUP
KOMENTAR
                 Mengetahui tanda-tanda kiamat ini rasanya semangat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kepada Allah swt semakin bertambah. Berita-berita yang disebutkan dalam Alquran dan hadits Nabi saw mengenai tanda-tanda kedatangan hari kiamat memang dapat memperkuat dan meneguhkan kepercayaan kita pada rukun iman yang keenam ini. Betapa tidak, kita seakan disadarkan bahwa kita hidup di dunia ini tidak untuk selamanya. Akan datang suatu saat nafas kita berhenti berhembus, darah akan berhenti mengalir. Tidak itu saja. Alam semesta beserta seluruh isinya pun memiliki batas waktu yang telah ditentukan oleh Sang Pemilik kehidupan. Waktu dimana alam akan mengalami kehancuran, dan tanda-tanda kedatangannya yang telah diberitakan oleh Alquran dan sunnah kini sebagian telah terjadi, tanda-tanda itu berupa tanda-tanda kiamat kecil, dan nanti akan disusul oleh tanda-tanda kiamat besar.
                 Ada orang yang menafikan pembahasan tentang tanda-tanda hari kiamat dan hal-hal gaib yang akan datang. Sebagian mereka berpendapat bahwa pembahasan mengenai hal ini kurang berfaedah. Menurut mereka lebih baik memperhatikan urusan dan problematika kaum muslimin ketimbang menghabiskan waktu untuk meneliti kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa datang. Namun argumen ini dibantah oleh Dr.’Umar Sulaiman Al-Asyqar dalam bukunya Kiamat Kecil dan Tanda-tanda Kiamat Besar. Menurut beliau tak ada pilihan apakah mempelajari atau mengabaikan hal-hal gaib. Perkara itu bukan milik kita. Mengetahui dan mempelajari hal-hal gaib termasuk inti agama yang dibawa oleh Rasulullah saw. Beliau telah memberitakan hal ini dari Alquran dan dari sunnah. Semua itu diketahui sahabat, sehingga mereka menyibukkan diri dan member perhatian kepada masalah ini secara intens. Selain itu, iman kepada yang gaib adalah sifat pertama orang yang bertakwa yang mendapat petunjuk, yang memperoleh pujian Allah. Firman Allah:
“Alif, laam, miim. Itulah Alkitab, tiada keraguan padanya sebagai petunjuk kepada orang-orang yang bertakwa. (Yakni) orang-orang yang mengimani hal gaib, mendirikan shalat, dan menginfakkan sebagian yang telah Kami rezkikan kepada mereka.”(Q.S. Al-Baqarah: 1-3)[4]
                 Diantara faedah dan kegunaan mengkaji beritta-berita yang berisi tanda-tanda kiamat dan hal-hal gaib adalah sebagai berikut:
1.   Mengimani berita-berita ini-jika sahih-termasuk iman kepada Allah dan Rasul-Nya
2.    Hal gaib itu bila terjadi sesuai dengan berita-berita itu dapat memperkuat dan meneguhkan iman. Kaum muslimin setiap masa dapat menyaksikan terjadinya peristiwa-peristiwa yang sesuai dengan yang dikabarkan oleh nas-nas. Para sahabat menyaksikan kemenangan bangsa Romawi dan Persia, Islam mengatasi  semua agama, menyaksikan perpecahan umat pada tahun yang ditentukan Rasul saw. dan banyak lagi. Maka hal ini berpengaruh besar dalam mengukuhkan keimanan, selain juga bisa menjadi peluang untuk mengajak orang lain kepada kebenaran sejati yang diturunkan oleh Tuhan.
3.   Meneguhkan iman kepada hari kiamat. Kiamat beserta keadaannya termasuk hal gaib yang diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya. Iman terhadap hari kiamat adalah salah satu dari enam pilar iman. Terjadinya peristiwa di dunia ini sesuai dengan yang dibawa oleh nas adalah dalil yang jelas dan nyata akan kebenaran semua berita, termasuk berita mengenai kiamat, sebab semuanya datang dari Allah swt.
4.   Allah mengutus Rasul-Nya sebagai petunjuk kepada kebaikan dan pemberi peringatan terhadap kejahatan. Rasulullah saw telah membimbing para sahabat dengan menunjukkan cara ideal yang harus mereka tempuh dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masanya. Dalam berita mengenai hal gaib di masa depan, terdapat bimbingan bagi umat yang datang setelahnya pada bagaimana menyikapi kejadian-kejadian yang kadang-kadang tersembunyi kebenarannya. Diantara bimbingan yang berpengaruh besar dalam mengarahkan kaum muslim  kepada kebenaran adalah kabar gembira beliau bahwa Usman akan masuk surga atas ujian yang menimpanya dan perintah beliau kepada Abu Dzar agar meninggalkan fitnah dan tidak ikut berperang, walau akhirnya ia terbunuh.
5.   Bisa jadi kaum muslim menemui kejadian-kejadian di masa depan yang membutuhkan penjelasan syariat. Seandainya kaum muslim dibiarkan berijtihad sendiri-sendiri, bisa jadi mereka akan berselisih pendapat dan tidak memperoleh kebenaran. Diantara penjelasan itu berita tentang lama Dajjal menetap di bumi selama empat puluh hari, yang seharinya sama dengan setahun, sehari berikutnya seperti sebulan, sehari berikutnya seperti seminggu, dan sisanya sama dengan hari biasa. Ketika ditanyakan apakah cukup salat sehari pada setiap harinya, maka Rasulullah saw menjawab, “Tidak, ukurlah menurut ukurannya.”
6.   Mencari apa yang akan terjadi di masa depan adalah fitrah manusia. Dalam diri manusia terdapat keinginan kuat untuk mengetahui peristiwa dan hal-hal yang menimpa dirinya, umat manusia atau kemanusiaan. Karena itu para pemimpin bahkan orang-orang berkonsultasi kepada tukang sihir, dukun, dan ahli nujum. Allah lalu mendatangkan kebenaran yang memuaskan dalam aspek ini.[5]

                 Diantara tanda-tanda kiamat yang telah disebutkan Rasulullah saw. dalam hadits-hadits beliau, maka yang telah terjadi adalah sebagian dari tanda-tanda kiamat kecil. Tanda-tanda kiamat kecil ada yang sudah terjadi, ada yang masih berlangsung dan mungkin terulang lagi, dan ada yang belum terjadi. Namun, yang perlu  kita waspadai adalah tanda-tanda kiamat kecil yang masih berlangsung saat ini. Diantara tanda-tanda yang masih berlangsung itu adalah penaklukan dan peperangan, munculnya Dajjal-dajjal yang mengaku nabi, dan fitnah.
                 Fitnah dan peperangan adalah bencana yang saat ini menimpa umat islam. Fitnah-fitnah ini sampai menyebabkan seorang muslim menjadi murtad. Bahkan, karena berat dan dahsyatnya sampai-sampai seorang muslim mengharap cepat mati agar terbebas dari bencana, astaghfirullaaah….
                 Rasulullah memberi petunjuk kepada umatnya bagaimana menyikapi fitnah yang terjadi di antara muslim ketika yang benar menjadi samar dan tidak jelas. Rasululullah saw menyeru untuk menjauhi pertengkaran dan peperangan dalam kondisi seperti ini, mengasingkan diri di tempat yang jauh seperti menggembala kambing di puncak gunung atau berjihad melawan musuh di perbatasan negara Islam.[6]
                 Untuk menghadapi semua itu dalam hadits al-‘Irbadh ibnu Sariyah Rasulullah saw. memerintahkan untuk berpegang teguh pada Islam, menaati imam, dan mengikuti sunah Rasulullah saw. dan jalan khulafaurrasyidin. Abdurrahman ibn ‘Amru as-Sulami meriwayatkan bahwa ia mendengar al-‘Irbadh ibn Sariyah berkata, “Rasulullah saw memberi  nasihat kepada kami yang membuat mata menangis dan menggetarkan hati. Kami bertanya, ‘Hai Rasul, Sesungguhnya ini nasihat orang yang akan berpisah, lalu apa pesan Anda kepada kami ?’ Jawab Beliau, ‘kutinggalkan kalian dengan hujjah yang jelas. Malamnya seperti siang. Tak ada yang tersesat setelahku kecuali orang yang binasa. Siapa di antara kalian hidup setelahku, ia akan melihat perselisihan yang banyak . Kalian harus memegang teguh sunnahku dan sunnah khulafa Rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan geraham mu. Kalian harus taat walaupun (pemimpin kalian) seorang budak Habsy. Sesungguhnya seorang mukmin itu seperti unta yang diikat hidungnya yang bila diikat ia menurut ‘”
Oleh karena itu, ambillah hikmah dari tanda-tanda kiamat yang telah bermunculan. Al-Imam Al-Qurthubi t berkata:
“Para ulama berkata, hikmah didahulukannya tanda-tanda kiamat dan ditunjukkanya kepada manusia adalah untuk mengingatkan mereka dari tidur mereka. Juga memotivasi mereka agar berhati-hati untuk diri mereka dengan bertaubat dan kembali kepada Allah, agar mereka tidak dikejutkan dengan sesuatu  yang menghalangi mereka dengan pertolongan terhadap diri mereka. Maka, setelah munculnya tanda-tanda kiamat semestinya manusia telah memperhatikan diri-diri mereka, dan memutus diri dari dunia serta mempersiapkan untuk kiamat yang telah dijanjikan.[7]



[1] Al-Faqih Abu Laits Assamarqandi. Tanpa tahun. Tanbihul Ghafilin. Surabaya: Darul Ihya. Hal: 45
[2] Umar Sulaiman Al-Asyqar. 2000. Kiamat Kecil dan Tanda-tanda Kiamat Besar. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta. Hal.107&113
[4]‘Umar Sulaiman Al-Asyqar.op.cit.Hal.119
[5] ‘Umar Sulaiman Al-Asyqar. Ibid. Hal.121-123
[6] ‘Umar Sulaiman Al-Asyqar. Loc.cit. Hal.152

Tidak ada komentar:

Posting Komentar